“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil,” kata Maria. “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

     Ketika kita mendapat kabar baik, apa yang kita rasakan? Saya yakin bahwa kita semua merasa senang, apalagi kalau kabar itu memberi keuntungan bagi hidup kita, misalnya: tiba-tiba ada orang yang mengajak kita jalan-jalan ke luar negeri atau ketika ada kabar bahwa kita lulus ujian, dan sebagainya. Semua orang selalu mengharapkan kabar baik. Lalu bagaimana dengan kabar buruk yang tidak memberikan keuntungan apa-apa? Saya merasa pasti kita akan menghindar bahkan berharap agar tidak mendengarnya. Tetapi percayalah bahkan di balik kabar buruk pun pasti ada rencana indah yang Tuhan siapkan untuk hidup kita.

    Pada suatu hari seorang ibu memberikan kabar baik kepada kami bahwa beliau mengajak kami untuk ikut ziarah ke Gua Maria di Vietnam bersama umat lingkungan. Ada 2 tempat yang kami kunjungi yaitu Gua Maria Tapao dan Gua Maria Nui Cui. Dalam perjalanan seorang ibu berkata: “Sejauh apa pun kita pergi berziarah ke Gua Maria, itu akan terasa dekat karena Maria adalah ibu kita”. Saya merasa terkesan akan kalimat ini dan juga akan kegigihan mereka saat menaiki lebih dari 100 tangga untuk mencapai Gua Maria Tapao. Banyak di antara mereka yang sudah lanjut usia, tapi bersemangat muda demi mengunjungi Bunda Maria. Dialah teladan iman bagi kita untuk dapat hidup taat, setia, penuh cinta, dan bertahan sampai akhir.

     Sebelum Malaikat Gabriel datang dengan kabar yang mengejutkan itu, saya yakin Maria tidak pernah berpikir akan dipilih menjadi ibu Yesus. Maria terkejut ketika mendengar kabar itu. Bayangkan, andai saja hal itu terjadi di zaman ini, apakah kita akan percaya dan dapat menerimanya? Saya yakin hal itu sama sekali tidak mudah.

     Sebagai seorang wanita, saya pun merasa kagum dan mau belajar dari sikap Bunda Maria, yaitu terus berjuang meski harus mengalami banyak kejutan, penderitaan dan kesedihan. Menghadapi semuanya dengan tenang dan diam, percaya bahwa semuanya akan indah pada waktunya. Allah tidak pernah membiarkan kita terus berada di dalam penderitaan, karena Dia sungguh-sungguh mencintai kita. Masalah di dalam kehidupan ini tidak akan pernah berakhir sampai akhir hidup kita, tetapi kita harus ingat bahwa Yesus dan Bunda Maria akan menemani kita menghadapi semua. Yang penting, kita harus berani datang kepada-Nya dan memohon rahmat kekuatan dalam menghadapi masalah itu.

Percayalah bahwa roda itu berputar dan badai itu akan berlalu. Jadi ingatlah untuk selalu percaya. Mari kita berjalan bersama Maria. Vamos María! Ayo Maria!

 

Sr. Ines Sinaga, M.C.

 

 

    

 

Tambahkan Komentar Anda