KISAH MISIONARIS KECIL DARI LEMBAH EBULOBO
Wudu merupakan sebuah desa kecil yang terletak di bawah kaki Gunung Ebulobo. Ebu dalam bahasa setempat berarti ungkapan sapaan untuk orang yang berusia lanjut, Nenek, Opa, singkatnya sebagai orangtua, sesepuh yang dihormati, memang demikianlah yang kami rasakan, Gunung ebulobo menjadi sahabat yang bergaul akrab, penjaga dan pelindung kami sehingga sedikitpun tak ada ketakutan akan kemungkinan gunung meletus atau bahaya lainnya, meski setiap hari asap selalu menghiasi puncak gunung yang sudah nampak tak sempurna lagi. Namun gunung ini selalu menjadi penopang dan pemberi kehidupan bagi kami, seluruh masyarakat di sekitarnya.
Sudah hampir setengah abad kami berdiam di lembah gunung dengan suasana yang damai, udara yang sejuk, pepohonan yang menghijau dan kepulan asap Ebulobo sudah menjadi hal biasa yang disuguhkan bagi kami di kala matahari terbit.
Kami selalu mengawali hari dengan alunan doa, nyanyian dan Ekaristi di kapel biara yang sederhana sebelum memulai pelayanan kami masing-masing, ada yang sebagai perawat, ada yang sebagai bidan di Klinik Santa Maria Guadalupe Wudu dan ada pula yang sebagai guru di TKK Santa Clara Wudu dan TKK Santa Clara Rowa.
Di Klinik, ketika menyambut kedatangan para pasien yang datang, memberi senyum dan sapaan-sapaan sederhana, ada rasa damai di hati ini. Ketika melihat senyum terpancar tulus dari wajah-wajah mereka. Bagi kami, penyembuh utama adalah Yesus sendiri yang hadir melalui senyum, sapaan dan keramahan petugas kesehatan. Penyembuhan berikutnya adalah lewat obat-obatan yang diberikan. Melalui motto KASIHKU MENYEMBUHKANMU kami selalu disadarkan akan makna kehadiran kami dalam pelayanan.
Di Sekolah, ada kegembiraan dan sukacita ketika di pagi hari menyambut kedatangan anak-anak TKK yang datang untuk belajar dan mewarnai hari-hari mereka dengan tawa dan sukacita. Anak belajar banyak hal, mungkin bagi sebagian orang merupakan hal yang biasa-biasa saja, misalnya belajar mengikat tali sepatu, belajar makan sayur, belajar untuk berbagi kepada sesama teman dan masih banyak hal lainnya. Ada sukacita dan kebahagiaan karena turut melukiskan kehidupan dalam benak suci dan murni, pemegang tongkat estafet masa depan Gereja dan dunia.
Pengalaman berada bersama umat di Wudu menumbuhkan suatu kerinduan yang terus menerus memberikan diri yang terbaik dari yang dimiliki untuk menghadirkan Yesus secara nyata dalam karya-karya pelayanan kami. Gunung ebulobo menjadi saksi kehadiran kami misionaris yang kecil dan sederhana yang selalu memberi dari kekurangan untuk sesama kami, agar nama Tuhan dan Bunda Maria semakin dikenal dan dicintai.