Lantunan lagu terdengar jelas di telingaku memberi warna pada hari ini, memberi arti pada setiap langkah yang telah kuambil. Jejak Cinta-Nya begitu nyata dalam kehidupanku, jejak yang memberi sebuah arti yang abadi.
Veni Sponsa Christi (datanglah mempelai Kristus), sebuah panggilan yang telah lama kunanti kini terdengar jelas di telingaku. Dengan langkah yang mantap kuberjalan terus menuju ke altar Tuhan untuk mempersembahkan seluruh hidupku bagi-Nya dan bagi Gereja-Nya. Di sisi kiri dan kanan, saya melihat barisan para suster, yang adalah keluargaku, sedang menunggu kedatangan sang mempelai. Paduan suara terus bernyanyi mengiringi perarakan itu. Aku melihat sebuah bangku putih yang indah. Kini bangku putih yang berhiaskan kembang itu diperuntukkan bagiku, disediakan dalam upacara pengikraran kaulku. Rasa haru dan bahagia kini berlaju dalam hatiku dengan satu nada yang sama.
Begitu upacara dimulai, saya mendengar sebuah panggilan dari suster pemimpin dan dengan tegas saya menjawab, “Di sini aku, Tuhan, Engkau memanggil aku”. Itulah jawabanku atas panggilan-Mu, sebuah panggilan yang selalu kudengar, yang selalu kunanti dan yang selalu kuresapi dalam hati. Itulah sebuah misteri dari hidup panggilanku. Panggilan cinta atas satu jiwa yang telah Engkau tarik ke dalam karya-Mu, ke dalam sebuah rencana yang indah yang tak mampu diselami hatiku.
Hari Minggu, 27 Oktober 2024, merupakan awal dari sebuah perjalanan hidup membiaraku, sebuah perjalanan yang masih panjang. Motto yang kupilih adalah: “Aku bersukacita, sebab aku dapat menaruh kepercayaan kepada kamu dalam segala hal” (2 Kor 7:16). Sebuah motto yang akan menuntun dalam perjalan hidup membiaraku, karena Tuhan tahu harapanku, maka Dia pasti mengabulkan-Nya dengan cara-Nya sendiri. Jika satu harapan untuk kepentingan dunia Tuhan mengabulkannya, maka ia tidak akan mengingkarinya.
Bukalah telingamu dan dengarkanlah apa yang dikatakannya padamu karena Dia yang memanggilmu pasti mencintaimu.
Sr. Veronika Elisabeth Mbere, M.C. (Neo Profes)