Mendengarkan merupakan bagian penting dari sebuah relasi sosial maupun hidup bersama dalam komunitas. Hal ini menjadi kunci mutlak terciptanya persatuan. Tentu ini bukanlah suatu tema baru melainkan, tanpa kita sadari, telah menjadi warisan hidup kita.
Ketika masih kecil, seorang anak diajarkan untuk selalu mendengarkan nasehat orangtua, tidak memotong pembicaraan ketika orangtua berbicara, dll. Di sekolah, selalu mendengarkan nasehat para guru yang adalah tentang kebaikan, begitu juga dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas.
Dalam hidup, kita senantiasa diundang dan diajak untuk memiliki sikap mendengarkan Tuhan, mendengarkan sesama, lingkungan dan mendengarkan diri sendiri. Mendengarkan berkaitan erat dengan melaksanakan apa yang didengar. Mendengarkan Tuhan mengantar kita pada pelaksanaan Sabda Tuhan dan menghayati Sabda itu dalam hidup sehari-hari.
Penginjil Lukas mengisahkan tentang Maria menerima kabar dari Malaikat Gabriel, mengantar pada refleksi tentang sikap mendengarkan Maria kepada seruan Malaikat Tuhan. Maria mendengarkan Sabda Tuhan dan melaksanakannya dengan penuh kepercayaan. Sikap mendengarkan Maria mengantarkan pada majizat Inkarnasi, Allah menjadi manusia.
Dalam kehidupan kita setiap hari, banyak majizat terjadi oleh karena sikap mendengarkan. Banyak hal-hal baik yang kita peroleh melalui sikap ini juga. Mari kita belajar dari Bunda Maria untuk memiliki sikap mendengarkan
Sr. Petronela Dhiu, M.C.