“Mendengarkan seperti Madre Maria Ines, dari hati ke hati. Mendengarkan dengan pandangan iman, dengan penuh perhatian, empati, keheningan…sebelum menghakimi, hendaklah kita mendengarkan!” (PAK MC)

 

Seperti yang kita tahu, mata dan telinga merupakan dua indra yang berhubungan erat dengan aktivitas mendengarkan. Kebanyakan dari kita memiliki kecenderungan berikut ini;

  • kecenderungan kurang mendengarkan namun sudah terlebih dahulu memiliki persepsi sesuai dengan apa yang dia pikirkan,
  • kecenderungan untuk tidak mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan orang lain, sehingga menimbulkan kesalahpahaman,
  • kecenderungan untuk tidak mau mendengarkan karena antipati

Beata Maria Ines memberi teladan kepada kita untuk mendengarkan dengan pandangan iman, penuh perhatian, empati, dan dalam keheningan. Dengan demikian kita akan lebih mampu untuk  memahami dan mengerti maksud serta keinginan orang lain sehingga mencegah terjadinya kesalahpahaman. Mendengarkan dengan pandangan iman berarti penuh kepercayaan akan Tuhan, percaya bahwa Tuhan hadir dalam pembicaraan dan dalam masing-masing pribadi. Mendengarkan dengan penuh perhatian berarti  mendengarkan dengan kesadaran, hadir sepenuhnya, tanpa membuat kesimpulan terlebih dahulu. Dengan demikian pribadi yang berbicara dengan kita merasa nyaman dan berani untuk menyampaikan apa yang dirasakannya tanpa rasa takut akan dihakimi.  Mendengarkan dengan empati berarti turut merasakan apa yang disampaikan oleh pribadi yang berbicara dengan kita. Mendengarkan dalam keheningan berarti memberi ruang nyaman terhadap pribadi yang datang dan ingin didengarkan.

Memang tidak mudah dan mungkin akan terasa melelahkan ketika kita mendengarkan orang lain. Namun jika kita mau memberi ruang untuk orang lain, tentu akan membuahkan sukacita, baik untuk orang-orang yang hidup bersama kita maupun bagi mereka yang Tuhan ijinkan berjumpa dengan kita.

 

Dengan mendengarkan dari hati kehati dengan pandangan iman, penuh perhatian, empati, dan dalam keheningan membuat kita, lebih mencintai dan tidak cepat untuk menghakimi. Hal inipun juga akan berpengaruh terhadap hidup harian kita, yakni; membuat kita lebih berpikir positif dan bahagia dalam setiap perjalanan hidup panggilan kita masing-masing, baik dalam pelayanan, tugas perutusan , hidup keluarga, masyarakat, dan dimanapun kita berada.

 

Apakah saya sudah mendengarkan ?

Semoga dengan teladan Beata Maria Ines kita dapat mendengarkan dari hati-kehati.

 

Sr. Felisia Ketut, MC

Tambahkan Komentar Anda