Ada kata-kata dalam doa Paulus yang tertulis dalam suratnya kepada jemaat di Efesus (Ef 3:14-21) yang mengusikku untuk merenungkannya. Di dalam doanya, dua hal yang dimohonkan Paulus kepada Allah. Pertama, supaya umat dikuatkan oleh Roh Kudus dan kedua, supaya umat berdiam dalam Kristus.
Sejenak, aku disadarkan bahwa hidupku adalah sebuah anugerah. Artinya, hidup ini adalah sebuah pemberian cuma-cuma dari Allah. Ada rahmat yang bekerja dalam diriku dan rahmat itu berasal dari kebaikan hati Allah. Rahmat itu selalu tercurah gratis dari pihak Allah, tetapi aku perlu melihatnya sebagai sesuatu yang berarti. Diperlukan kesadaran untuk menghargai anugerah itu serta perjuangan untuk mempertahankan pemberian itu sebagai sebuah anugerah.
Usaha untuk dapat memperoleh rahmat yang cuma-cuma itu adalah dengan berdiam dalam Kristus, yang berarti berakar dan berlandaskan dalam kasih-Nya. Sebagai manusia, kita perlu hidup dalam kasih dan melakukan perbuatan kasih, karena kasih adalah pokok yang menghasilkan buah-buah Roh yang melimpah. Kasih kepada sesama yang merupakan perwujudan nyata dari pernyataan kasih kepada Tuhan, bukan kasih yang pura-pura, atau yang setengah-setengah, tetapi kasih yang tulus, yang berasal dari kedalaman hati yang bersih karena hanya dengan demikian kita bisa berdiam di dalam Kristus dan menghasilkan buah yang melimpah. Maka, percayalah bahwa hidup, bahkan penderitaan sekali pun, sangat berharga karena kita disertai, ditemani, dan dikuatkan oleh Allah, terlebih di saat semua perjuangan terlalu berat dan tampak sia-sia. Yakinlah bahwa kuta tidak pernah berjuang sendirian.
Kita juga mengalami betapa besar dan kaya buah-buah yang kita peroleh dengan menjadi rekan kerja Allah, dengan partisipasi secara penuh dalam rencana Allah. Maka benarlah yang dikatakan Rasul Paulus,”Ada rupa-rupa karunia tetapi satu Roh. Dan dalam rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang” (1Kor 12:4).
Dalam kejadian hidup, yakinlah bahwa bahwa Roh Kudus yang menjawab segala permasalahan, yang menerangi jalan-jalan yang kita lalui, yang memberi anugerah untuk dapat memaafkan dan melupakan semua musuh, dan selalu menyertai dalam segala peristiwa. Maka, ketika kita berumbuh dalam Roh, kita mendapatkan buah-buah kemanisan yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Sebaliknya, jika kita mengandalkan diri sendiri dan tidak mau mendengarkan bisikkan Roh Kudus, kita akan terbawa pada hal-hal yang buruk: kebencian, kesengsaraan, pertikaian, intoleransi, kekejaman, niat jahat, ketidakpercayaan, kemurkaan, dan nafsu yang tidak terkendali.
Selamat merayakan Hari Raya turunnya Roh kudus, semoga Roh yang selalu tercurah atas kita senantiasa menjiwai hidup kita untuk melalukan perbuatan-perbuatan yang baik di mata Tuhan maupun sesama. Mohonkanlah agar Roh Kudus yang selalu menuntun langkah hidup kita. Amin.
Sr. Getrudis Triance Riti, M.C.