Berawal dari satu tawaran untuk mengikuti sebuah ajang bergengsi, Festival Swara Saraswati, yang diselenggarakan oleh Institute Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Kelompok ekstrakurikuler Canisio Choir memutuskan untuk mengikuti festival ini meski dengan banyak pertimbangan dan keragu-raguan karena terkait biaya, waktu, dan tenaga. Namun berkat kasih dan rahmat Tuhan, dukungan penuh dari para suster yang berkarya di SD Kanisius Nglinggi, bapak-ibu guru, serta orang tua siswa, akhirnya Canisio Choir dengan segala keterbatasan, memutuskan untuk mengikuti ajang kompetisi ini dan mengikutsertakan 21 orang anak yang juga telah mendapat dukungan dari orang tua mereka.

Proses latihan pun dimulai. Bersama Ibu Eko Pertiwi (guru ekstra vocal) dan Sr. Tera, M.C., anak-anak memulai latihan sejak bulan Oktober 2024. Dengan penuh semangat dan tanpa mengenal lelah, anak-anak mengikuti setiap proses. Mereka setia pada komitmen. Mereka tahu bahwa jika menginginkan hasil yang baik, mereka memerlukan perjuangan yang tidak mudah, dan tentu saja dengan banyak pengorbanan.

Salah satu yang menjadi kurban bagi anak-anak ialah selama masa latihan anak-anak tidak diizinkan untuk minum es dan makan goreng-gorengan; hal ini tentu bukan sesuatu yang mudah bagi mereka. Selain itu, anak-anak juga harus pandai mengatur waktu antara berlatih paduan suara dan belajar, serta istirahat. Ketika mendekati waktu lomba, kami meminta bantuan kepada Kak Yason Christy (pelatih vocal dari kelompok Vokalista Angel – Klaten) untuk membantu proses latihan dan mengajarkan koreografi. Anak-anak semakin ditempa untuk berlatih dengan disiplin, fokus, dan serius. Mereka juga belajar untuk menerima teguran apabila melakukan kesalahan.

Karena mengikuti Festival Paduan suara merupakan pertama kalinya bagi Canisio Choir dan SD Kanisius Nglinggi, tentunya anak-anak masih belum terbiasa dengan latihan yang panjang dan melelahkan. Beberapa kali selalu ada anak yang kelelahan atau menangis di saat latihan. Namun, tidak henti-hentinya Kak Yason, bu Eko, maupun Sr. Tera mengingatkan kembali tujuan dan komitmen mengikuti kompetisi ini. Hingga akhirnya anak-anak segera menyadari bahwa setiap keberhasilan memerlukan perjuangan yang tidak mudah.

Syukur pada Allah, sebagaimana ada pepatah yang mengatakan bahwa hasil tidak pernah mengkhianati usaha, Tuhan melihat betapa anak-anak telah berjuang dengan sungguh-sungguh dalam mempersapkan diri. Pada saat kompetisi, anak-anak tampil memukau, sangat percaya diri, dan bernyanyi dengan sepenuh hati. Saat pengumuman hasil lomba, Canisio Choir berhasil meraih medali Emas B, dengan skor 81,18. Ini merupakan hasil yang luar biasa bagi Canisio Choir dan SD Kanisius Nglinggi. Tentu semua itu terjadi berkat kemurahan Tuhan. Perkiraan kami, adalah aanak-anak mungkin akan mendapatkan medali perak, mengingat peserta-peserta lainnya berasal sekolah dan kelompok paduan suara yang telah memiliki nama besar di bidang olah vokal dan sudah sering mengikuti kompetisi baik di dalam maupun luar negri. Namun, dengan penuh iman, dukungan, serta doa dari banyak pihak, Canisio Choir telah mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan.

Yang terpenting bukanlah menang dan kalah, atau medali apa yang mereka dapat, melainkan dari proses ini anak-anak belajar bahwa setiap pencapaian dan keberhasilan memerlukan perjuangan, pengorbanan, konsistensi, fokus pada tujuan, serta  yang paling penting adalah menyerahkan seluruh usaha dan perjuangan kepada Allah yang Maha Kuasa. Semoga ini pun menjadi motivasi mereka dalam usaha meraih cita-cita.

 

Yustina Emik (Pendamping Canisio Choir)

1 Comment

  • Posted February 18, 2025 6:57 pm
    by
    Uni Indriastuti

    What a nice kiddos.. Terus melangkah maju
    Walaupun dari pelosok desa namun semangat tetap membara
    Hidup Canisio Choir

Tambahkan Komentar Anda