Dalam rangka 25 tahun kehadiran para suster Misionaris Claris dari Sakramen Mahakudus di Manggarai, khususnya di Paroki Ekaristi Kudus, Ka-Redong, ada beberapa kegiatan yang dilakukan. Salah satunya adalah kegiatan Bakti Sosial dalam bentuk mengunjungi orang yang  sakit dan lanjut usia.

Bersama para Suster MC, anggota kelompok Van Clar  berkolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk melakukan kunjungan rumah bagi orang sakit maupun lansia yang memiliki penyakit menahun dan yang berisiko tinggi.  Kegiatan ini dimulai sejak tanggal 27 – 30 Januari 2025, dan tanggal 1-15 Februari 2025.

Kunjungan ini diperuntukkan bagi umat yang berada di wilayah Paroki Ekaristi Kudus, Ka- Redong, dari wilayah 1 sampai 7. Pada awalnya, para suster dan anggota kelompok Van Clar mendata semua orang sakit dan lansia yang memiliki keterbatasan di setiap wilayah. Setelah mendata, para suster membuat jadwal kunjungan.

Para suster juga melibatkan para tenaga medis seperti dokter dan perawat saat melakukan kunjungan rumah, di mana mereka melakukan pemeriksaan secara menyeluruh kepada pasien. Mereka mengukur tanda-tanda vital/tekanan darah, memeriksa kadar kolesterol, asam urat dan gula darah untuk mengetahui faktor penyebab penyakit dan sekaligus sharing pola makan dan pola hidup yang sehat.

Kegiatan kunjungan rumah ini bukan hanya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan saja, melainkan juga disertai dengan doa-doa yang dibawakan langsung oleh suster dan anggota Van Clar dengan doa “Rosario Kepercayaan”. Hati Kudus Yesus, aku percaya kepada-Mu. Tuhan, kami tak mampu sesuatu, Engkaulah dapat segala-galanya”. Sesuai pesan Paus Fransiskus untuk Hari Orang Sakit Sedunia ke-33, pada tanggal 11 Februari 2025, bahwa “pengharapan tidak mengecewakan dan menjadikan kita kuat dalam percobaan”.

Kegiatan kunjungan rumah ini sangat bermanfaat dan berkesan bagi para penderita yang kami jumpai. Mereka sangat bahagia dan terharu dengan kunjungan yg dilakukan oleh para suster, anggota Van Clar dan para medis. Apalagi, kegiatan ini bukan hanya berguna untuk kesehatan jasmani saja, tetapi yang jauh lebih penting adalah kesehatan rohani di mana doa-doa yang didaraskan menjadi penguat jiwa dan memberi harapan yang kuat bagi saudara dan saudari yang sakit, yang mungkin sedang menderita dan kehilangan pengharapan.

Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, dokter segera memberikan penyuluhan atau ‘edu-kasih’ tentang pola hidup sehat, makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, sesuai dengn penyakit yang ditemukan, dan memberi resep obat yang harus diminum.

Setiap mengahkiri kegiatan, kami selalu berdoa, “Hati Maria yang manis, jadilah keselamatan kami”.

 

Ibu Apik Barus

1 Comment

  • Posted February 14, 2025 12:14 pm
    by
    YOVITA VENITA LULUT

    Semoga menjadi berkat buat org lain..berbagi kasih dan senyum

Tambahkan Komentar Anda