Allah adalah kasih, dan kasih itu selalu mengomunikasikan dirinya. Sejak awal mula dunia, Dia selalu menggunakan berbagai macam cara untuk menjaga relasi dengan manusia, sekaligus mengajar umat-Nya untuk juga menjadi sarana penyampai kasih bagi sesama. Saya pikir, ini adalah esensi komunikasi.
Ketika internet mulai dirasa dan dialami sebagai suatu kekuatan yang dapat mengubah segalanya, manusia pun melihatnya sebagai sebuah potensi kebebasan dalam bentuk yang baru, meski seharusnya tidak mengubah esensi dari komunikasi itu sendiri. Santo Yohanes Paulus II menyebut internet sebagai “Gelanggang Baru” dan kemudian Paus Emeritus Benediktus XVI bahkan memberinya nama “Benua Digital”, yang memberi lahan misi baru bagi Gereja untuk “pergi ke seluruh dunia dan mewartakan Injil” (bdk. Mrk. 16:15). Ketika kami sebagai misionaris berpikir sudah pergi dari tempat asal maupun rumah masa kecil kami untuk membawa nama Allah ke desa, kota, negara atau bahkan benua lain, ternyata kami tidak menemukan ‘ujung’ dunia, batas akhir dari karya misi kami, sebab Benua Digital ini telah menanti kami, dan juga Anda.
Paus Fransiskus, dalam sebuah Simposium yang bertema “Mewartakan Kristus dalam era digital”, menilai bahwa internet merupakan sebuah kenyataan yang sudah sangat meluas, kompleks dan terus berevolusi sehingga semakin banyak peluang yang ditawarkan oleh media komunikasi digital, semakin penting pula pewartaan Injil yang berdasar pada relasi manusiawi yang otentis dan langsung, untuk membawa jiwa-jiwa pada perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Dengan pernyataan itu, dapat dipahami bahwa kehadiran kita sebagai anggota Gereja, umat beriman, anak-anak Allah, harus nyata namun selalu dengan gaya yang injili. Maksudnya tentu bukan selalu untuk menginjili, untuk menampilkan ayat-ayat Kitab Suci atau yang semacamnya, namun, gaya injili yang saya maksudkan adalah suatu gaya hidup kita sebagai orang kristen yang memiliki panggilan utama sebagai misionaris pembawa pesan kasih Allah.
Pandemi telah mengubah dan mengguncang hidup banyak orang. Dalam aspek ini, hampir dua tahun hidup dalam berbagai pembatasan, mata saya terbuka terhadap luas dan potensialnya internet bagi karya misi Kongregasi Misionaris Claris dari Sakramen Mahakudus sebab dorongan misioner yang diwariskan oleh Ibu Pendiri adalah “Semoga semua orang mengenal dan mencintai Tuhan”. Saya melihat betapa padatnya penduduk benua baru ini. Betapa banyak pula misionaris-misionaris muda yang sudah berani menceburkan diri ke dalamnya dan memberi dampak luar biasa bagi hidup orang lain. Betapa banyak kebaikan yang telah ditimbulkan, meski tidak bisa kita pungkiri, banyak pula hal-hal negatif yang diakibatkan oleh ketidakbijaksanaan oknum-oknum tertentu.
Kalau saja Madre Maria Ines masih hidup di tahun milenium ketiga ini, saya yakin dia akan berusaha untuk belajar menggunakan smart phone yang nota bene sudah tidak punya tombol-tombol yang menonjol di permukaannya, seperti telepon pada jaman dulu. Dia juga pasti akan belajar menggunakan internet untuk menyebarluaskan tulisan-tulisannya, yang merupakan kerinduan hatinya untuk menularkan kasih Allah yang dia terima. Atau mungkin dia, yang sebenarnya tidak terlalu nyaman berada di depan kamera, akan mau berusaha untuk belajar berbicara dengan menggunakan media video untuk kemudian di-upload melalui platform-platform media sosial, sebab dia tahu, ada banyak jiwa di sana yang bisa dimenangkan bagi Tuhan.
Memang sebagai sebuah kongregasi yang memiliki kerasulan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan pastoral katekese, penggunaan internet dan media komunikasi bukanlah hal yang sungguh baru bagi kami, namun harus diakui juga, pemanfaatannya masih belum maksimal. Banyak orang yang mengatakan tidak menemukan informasi yang cukup mengenai siapa Madre Maria Ines, siapa Suster Misionaris Claris ataupun segala hal yang berkaitan dengannya. Maka pada hari ini, 21 Januari 2022, hari yang signifikan bagi kami, Peringatan Santa Agnes, yang adalah Santa Pelindung Madre Maria Ines, dengan rahmat Allah, kami meluncurkan Website Oficial Misionaris Claris Indonesia, dengan tujuan untuk berusaha menjawab, dengan lebih berani, tantangan dan tuntutan Gereja dan dunia di masa sekarang. Dalam website ini, Anda dapat menemukan informasi, yang saya harap lebih memuaskan, tentang siapa kami dan yang lebih penting dari itu, usaha, karya dan langkah kami untuk mewartakan Allah ke seluruh penjuru dunia dan kepada segala makhluk.
Sr. Rina Rosalina, MC
Pemimpin MC Regio Indonesia