“…semua yang aku terima, semua berkat dan semua kebaikan, semua berasal dari Allah Bapa yang mencintai dan melindungi kita dalam tangan kebapaan-Nya” (Beata Maria Ines)

 

 Refleksi ini mebawa saya pada suatu kesadaran, mengenai perkataan Yesus sendiri: ”Sebab bagi Allah tiada yang mustahil” (Luk. 1:37). Saya teringat satu kisah dari seorang anak yang ingin memiliki mainan yang sangat disukainya. Ketika menyampaikan keinginan itu kepada ibunya,  sang ibu yang saat itu belum memiliki uang cukup meminta agar anaknya berdoa dengan tekun supaya Tuhan memberikannya. Setelah beberapa waktu kemudian, ibu itu melihat kesetiaan anaknya doa, maka sang ibu berusaha menyisihkan uang belanja agar dapat membelikan mainan sesuai dengan keinginan anaknya. Suatu hari ibu itu bertanya kepada anaknya, ”Apakah kamu sudah berdoa dengan sungguh sungguh? Apa yang kamu percaya Tuhan akan mengabulkan apa yang kamu minta?” Anaknya menjawab, ”Saya percaya, karena Tuhan itu baik seperti ibu baik pada saya.” Dengan terharu, ibu itu memberikan mainan seperti yang diinginkan oleh anaknya. Dengan peristiwa ini, anak itu pun semakin yakin akan kebaikan Tuhan yang tidak pernah ingkar janji.

Jika seorang anak memiliki keyakinan dan kepasrahan tulus mengapa tidak dengan kita? Kepercayaan itu tumbuh dari proses, dari lembar demi lembar peristiwa hidup yang kita alami. Kuncinya adalah mau mengosongkan diri, siap berproses serta percaya bahwa segala sesuatu pasti ada waktu dan saatnya yang tepat.

Dalam satu minggu menjelang Natal, kita diajak berefleksi dengan melihat dua tokoh utama Yusuf dan Maria. Dua orang yang sederhana, berjalan dalam keraguan dan keterbatasan, namun berani menjawab panggilan Tuhan untuk menjadi alat keselamatan-Nya dengan menghadirkan Yesus demi kita. Selamat mempersiapkan diri dan menantikan keselamatan yang akan datang dalam hidup kita. Tuhan memberkati!

 

Sr. Chaty, M.C.

1 Comment

  • Posted December 22, 2024 12:42 pm
    by
    Nia

    Terima kasih Suster, sungguh memberkati. 🙏
    Saat kita dapat mengosongkan diri dan membiarkan Tuhan bekerja dalam hidup kita, sungguh pemeliharaan Tuhan itu nyata dan ajaib.

Tambahkan Komentar Anda