“Aku menginginkan sebuah teocali (=kuil atau gereja) di tempat ini, di mana aku akan menunjukkan belahkasihku kepada kaummu dan kepada semua orang yang dengan tulus hati meminta pertolonganku dalam kerja dan kesulitan mereka”
Itulah pesan dari Bunda Maria Guadalupe yang sudah kita ketahui dari berbagai cerita dan informasi. Namun tentunya, pesan itu bukan hanya pesan secara harafiah atau fisik. Pesan untuk mendirikan sebuah Gereja, bukan hanya gereja sebagai bangunan, namun juga Gereja secara rohani.
Gereja adalah tempat di mana umat manusia berdoa, bertemu dengan Tuhan. Bunda Maria juga berkata akan menunjukan kasih keibuannya dalam Gereja. Jika kita ikuti sungguh- sungguh, ternyata mendirikan gereja, rumah pertemuan dengan Tuhan itu tidak mudah. Terbukti dari Juan Diego yang beberapa kali menghadap Bapak Uskup, yang meskipun mengalami penolakan hingga mengorbankan kepentingannya untuk mendampingi paman yang sedang sakit, serta tidak dipercayai oleh orang-orang saat itu.
Kisah penampakan Bunda Maria Guadalupe yang menginginkan didirikan gereja di bukit Tepeyak bisa juga dimaknai dengan keinginan untuk ‘didirikannya’ rumah doa dalam hati kita masing-masing, tempat kita bertemu dengan Tuhan, tempat Tuhan meraja, serta tempat merasakan kasih perlindungan Bunda Maria yang selalu menyertai kita. Membangun rumah Tuhan di hati kita juga tidak mudah, bahkan mungkin lebih banyak tantangannya. Diperlukan pasir-pasir iman kepercayaan, semen penyangkalan diri, batu kerendahan hati, air keheningan dan masih banyak lagi yang lain. Dalam proses pembangunan itu, kita harus mengajak Bunda Maria supaya dia menunjukkan cara yang tepat, sebagaimana Bunda Maria menunjukkan jalan bagi Juan Diego.
Sebagai tanda cinta kepada Perawan Hitam manis yang selalu menyertai Keluarga Inesian, maka anak-anak TKK Santa Clara Surabaya ikut memperkenalkan kisah penampakan kepada umat dalam rangakaian Doa Triduum Bunda Maria Guadalupe dengan penampilan drama singkat. Semoga dengan ini, semakin banyak orang mengenal dan mencintai Puteranya dan semakin banyak Gereja di hati umat manusia.
Ya Perawan Hitam Manis
Kami berterima kasih atas kasih keibuanmu
Bantulah kami senantiasa
Untuk membangun Gereja dalam hati kami
Jadikalah hati kami tempat kediaman Putramu dan engkau sendiri
Hati yang penuh penyerahan dan kasih akan PutraMu.
Bunda terkasih
Terima kasih pula, engkau mau tinggal bersama kami
dengan memberikan dirimu sendiri pada mantel Juan Diego
semoga keberanian Juan untuk menyampaikan pesanmu
meskipun menghadapi tantangan
menjadi semangat kami pula
untuk menyampaikan pesanmu akan harapan dan damai
kepada semua orang tanpa kenal lelah.
Engkaulah Bunda kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Sr.Andrea Venty, M.C.