“Hendaklah kamu datang ke hadirat Yesus dalam Sakramen Mahakudus, yang menantimu dengan tidak sabar dalam penjara cinta-Nya, untuk mendengarkan puji-pujian yang kamu sampaikan kepada-Nya sebagai Pencinta jiwa-jiwa” (Kecapi Hati Misionaris Claris, hal. 17).

Misionaris Claris setiap hari diundang oleh Tuhan untuk memulai hari dengan doa, santapan sabda dan Ekaristi yang merupakan sumber kekuatan rohani yang menghidupkan. Doa menjadi sumber yang menghangatkan jiwa dan tempat kita menimba kekuatan Ilahi. Doa adalah panggilan hakiki setiap Misionaris Claris, sumber dimana ia harus memuaskan kehausannya akan jiwa-jiwa (Konstitusi no 74). Kerasulan tidak akan berbuah tanpa doa.

Doa menjadi ciri utama orang yang tahu bersyukur; dan orang yang tahu bersyukur berarti sadar akan mujizat Tuhan dalam hidupnya. Ada banyak mujizat dalam hidup kita dan setiap hari; setiap waktu adalah mujizat Tuhan. Kita diajak untuk selalu bersyukur dalam alunan doa-doa kita, baik secara pribadi maupun bersama.

Ketika bangun pagi, kita diberi kesempatan baru untuk memulai hari baru, bisa berjumpa bersama saudari sekomunitas, saling menyapa dan memberi senyuman. Inilah mujizat yang kita terima setiap hari. Ada mujizat lain yang kita alami secara pribadi maupun komunitas tidak hanya melalui pengalaman yang menggembirakan tetapi juga melalui pengalaman yang bagi kita merupakan pengalaman kejatuhan. Melalui pengalaman-pengalaman itu kita diajak untuk menyadari kebaikan dan rencana Ilahi.

Tidaklah sulit menemukan berkat yang kita pandang sebagai mujizat Tuhan dalam keberhasilan, namun menemukan berkat dalam kegagalan, kejatuhan, dan pengalaman pahit adalah sikap batin kita sebagai orang-orang kristen yang dipanggil menjadi murid Yesus.

Marilah kita selalu menyadari kehadiran Allah melalui jejak-jejak-Nya dalam sesama, lewat alam semesta dan melalui setiap kejadian yang kita alami.

Terimakasih Tuhan!

Terimakasih atas segala mahluk ciptaan-Mu,

baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.

Lewat semilir angin, kurasakan kehadiran-Mu.

Lewat bunga-bunga yang indah, ada hadir-Mu.

Atas hadirnya saudari sekomunitasku, kurasakan hadir-Mu.

Terimakasih Tuhan!

Sr. Petronela, M.C.

Tambahkan Komentar Anda