Bagi saya, hari ini adalah hari yang sangat  berarti dimana Gereja Semesta bersatu hati dan berdoa untuk misi di seluruh dunia. Tema Hari Minggu Misi ke-97  adalah: “Hati  berkobar-kobar kaki bergegas pergi mewartakan Injil“ (Luk. 24:13-35).

Secara pribadi, saya merefleksikan bagaimana memakna tema tersebut, sebagaimana yang dialami  oleh  kedua murid di Emaus. Hati mereka sangat berkobar-kobar  saat berbincang  selama perjalanan meskipun tanpa menyadari kehadiran Yesus di tengah mereka. Sebagai seorang misionaris, kadang kita sendiri merasa ragu akan kehadiran Tuhan akan campur tangan-Nya, kehilangan arah, kecewa, putus asa; yang semua itu memburamkan rasa dan kepercayaan akan hadirnya Tuhan dalam hidup dan perjalanan mewartakan kabar sukacita.

Beata Maria Ines dalam tulisannya mengajak kita untuk merefleksikan, apakah saya sudah sungguh menjadi misionaris? Tentu saya dapat menjawab bahwa saat ini saya adalah seorang misonaris. Kapan? Setiap saat! Di mana? Di mana pun ketaatan dan tugas mengutus saya! Apa yang menjadi ukuran? Ketaatan. Ya! Dalam ketaatan tentu ada Rahmat tersendiri yang memampukan kita mewartakan kabar sukacita melalui kesaksian hidup. Rahmat perutusan inilah yang memampukan untuk kita bekerja sama dengan Allah dalam karya keselamatan-Nya, melalui doa dan pekerjaan kita, meski yang sangat sederhana sekalipun. Misionaris tidak harus pergi jauh. Melalui doa dan kurban, ladang misi kita menjadi tidak terbatas pada waktu dan tempat. Jadi, kita semua adalah mionaris, sejak kita menerima pembaptisan, disitulah kita menerima utusan. Kapan saatnya? Sekarang! Ayo kita mulai! Jangan terlambat, berjalanlah selagi bisa!

Selamat merayakan hari Minggu Misi Sedunia.

Sr. Chatarina Resmihastuti, M.C.

1 Comment

  • Posted October 24, 2023 10:12 pm
    by
    Petrus Resmi suseno

    Kami sekeluarga hidup dalam kesendirian di tengah tengah mayoritas… Yang membuat iman kami lebih dewasa… Dan berani menjadi saksi Kristus dengan segala tugas tugas kami

Tambahkan Komentar Anda