Hari ini, kita merayakan ulang tahun Bunda Maria. Kita bersyukur kepada Allah karena memberi kita seorang ibu, yang kelak karena jawaban “ya”-nya, pribadi kedua dari Tri Tunggal Mahakudus menjelma menjadi manusia melalui rahimnya.
Kemurnian hati Bunda Maria telah menarik hati Allah. Malaikat Gabriel memberi salam dengan sapaan “…engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau” (Lukas 1: 28). Di dalam hati Maria tidak tersentuh oleh keinginan jahat, tidak ada keegoisan, tidak ada kesombongan, selalu terbuka untuk mengasihi dan menolong, “beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet” (Lukas: 39-40). Hatinya yang murni hanya tertuju pada Allah, pada kehendak-Nya yang tersuci meskipun seringkali dia tidak mengerti atau pun ketika hatinya bagaikan tertusuk pedang. Bunda Maria senantiasa mengarahkan hati pada Allah. Beata Maria Ines pernah menulis: “Engkau, Bundaku, adalah makhluk ciptaan terbaik dan penuh penyerahan yang tahu untuk memenuhi kehendak Ilahi”.
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu“ (Luk 1: 38). Jawaban Maria yang tulus atas pemilihan Allah terhadap dirinya mendatangkan karya penyelamatan yakni Yesus, Sang Sabda menjadi daging, menjadi manusia dalam rahimnya.
Ketulusan Bunda Maria saat memberi jawaban ‘ya’ pada Allah merupakan suatu jawaban dan tindakan yang terus menerus dalam hidupnya, bukannya hari ya lalu besoknya bilang tidak. Orang yang tulus menggenapi janji dengan ikhlas dan tidak mengeluh, orang yang tulus selalu bersukacita meskipun mengalami kesulitan, orang yang tulus merasa bahagia karena dapat berbagi dan memberi tanpa pamrih. Bahkan ketulusan hati Bunda Maria yang pasrah pada kehendak Allah dapat kita rasakan saat dia harus menyaksikan Yesus, Putera yang dikasihinya menderita di salib dan wafat.
Maka patutlah kita semua, pada hari ini merayakan dengan penuh kegembiraan peringatan kelahiran Santa Perawan Maria sembari memohon perantaraan doanya di hadapan Allah agar kita dianugrahi hati yang murni dan tulus.
Semuanya untuk Yesus bersama Maria. Segalanya bagi Yesus dalam Maria. Semuanya bersama Yesus, dari Maria
(Beata Maria Ines)
Bunda Maria, doakanlah kami!
Sr. Mariana Maja, M.C.