Tetes embun berjatuhan dari sudut daun, kilau bercahaya diterpa sinar mentari pagi. Suasana yang tenang dan asri menghiasi pekarangan rumah yang nampak kokoh meski termakan usia. Kami berjalan masuk, mengunjungi sosok yang begitu hangat dan menyimpan banyak cerita, nostalgia persahabatan bersama ketiga suster perintis komunitas Suster Misionaris Claris di Wudu, Flores. Sosok yang begitu hangat menyambut kedatangan kami.
Oma Since Juang, demikian sapaan kami kepadanya, nama yang begitu akrab nan bersahaja. Ada kebahagiaan, sukacita, tawa dan banyak cerita mengalir halus dalam tiap alunan suara yang menggambarkan secara jelas akan pengalaman kebersamaan, pengalaman persahabatan yang tidak akan pernah hilang dimakan waktu.
Bermula dari kisah kebersamaan OmaSince dengan Sr. Luz María Pérez, M.C., Sr. Maria Goreti Subiatun, M.C., dan Sr. Maria Magdalena Sutarti, M.C. Setiap cerita kenangan terurai nyata dan perlahan dalam alunan suaranya yang lembut.
Dulu setelah saya menyelesaikan pendidikan bidan di St. Carolus Jakarta, saya bekerja di misi bersama para suster, di Ende lalu pindah ke Mataloko. Saya sudah tahu bagaimana kalau bekerja bersama para suster, dan ketika saya berkenalan dengan para suster di Wudu, kami menjadi teman baik. Saya sering dimintai bantuan para suster untuk menolong di BKIA. Ketika para suster sedang pergi retret atau ada pertemuan di Jawa, atau ketika para suster mendapat kesulitan dalam menolong persalinan, kami selalu saling membantu.
Demikian sekelumit cerita Oma Since pada kami.
“Kami selalu makan bersama di kamar makan biara, dan saya sangat senang bisa membantu para suster. Demikian juga dengan suami saya, Bapak Fitalis Juang, selalu bersama para suster ketika para suster meminta bantuan, terutama pada saat awal pembangunan rumah biara di Wudu.“
Demikian cerita ini mengalir dalam nada bahagia.
“Ada sukacita yang selalu terpancar dalam diri Sr. Luz María, Sr. Gor dan Sr. Magdalena. Ada kegembiraan ketika berada bersama mereka. Kami selalu saling mengunjungi. Ada sukacita dan rasa rindu ketika lama tidak berjumpa. Ya pengalaman kebersamaan kami sangat membekas.“
Tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat, kami berpamitan pulang. Terimakasih atas sekelumit cerita yang mewarnai perjumpaan kami pagi ini. Sehat selalu Oma. Doakan kami, doakan selalu karya pelayanan kami. Amin.
Sr. Petronela Dhiu, M.C.