Salah satu program pembinaan rohani bagi siswa-siswi di SD Kanisius Nglinggi adalah retret siswa. Tahun ini siswa-siswi kelas 5-6 diajak meninggalkan sejenak aktivitas belajar di sekolah untuk mengikuti program retret yang bertempat di KPTT (Kursus Pertanian Taman Tani) Salatiga, dengan tema “Bertumbuh dan Berbuah dalam Kristus”. Jauh dari kesan jenuh dan membosankan, suasana retret kali ini berbeda karena dikemas dalam bentuk live in pada hari  Jumat-Sabtu, 3-4 Februari 2023.

Disambut oleh Bruder Dieng, SJ dan kakak-kakak mahasiswa pertanian yang akan mendampingi siswa-siswi selama live in, retrat diawali dengan perkenalan dengan para pendamping dan acara berkeliling area 1 dan 2. Supaya tidak terlalu berkerumun, anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok untuk berkeliling area. Area 1 meliputi tempat pembibitan tanaman, gudang jamur, lahan penanaman buah dan berbagai jenis sayuran, serta peternakan sapi dan kambing. Area 2 merupakan tempat penanaman pohon buah, jagung, strawberry, dan toko untuk memasarkan hasil pertanian dan peternakan. Setelah makan siang, masih dilanjutkan dengan berkeliling area 3 yang terletak terpisah dari area 1 dan 2. Area 3 merupakan tempat perkebunan kopi, lada, pala, jahe, alpukat, peternakan babi, dan tempat pengolahan kotoran hewan menjadi biogas.

Sekitar pukul 17.00 sesi berikutnya yang diberi judul “Farming and Food Security”, Br. Dieng mengajak anak-anak untuk melihat kembali apa saja yang dilihat, dialami, dan dirasakan saat berkeliling di area 1, 2 dan 3. Peserta juga diajak untuk menghitung berapa banyak makanan yang telah mereka makan selama dari bayi sampai sekarang, berapa uang yang harus dikeluarkan untuk membeli makanan tersebut, dan berapa banyak orang meninggal setiap menit di dunia yang semakin tahun semakin meningkat dikarenakan krisis pangan dan mahalnya bahan makanan.

Setelah makan malam, Br. Dieng melanjutkan sesi dengan memberi penekanan bahwa selain bertani kita juga harus melakukan konservasi, yaitu melayani alam dengan cara menjaga tanah tetap sehat karena makanan yang sehat dihasilkan oleh tanah yang sehat. Pada sesi ini, para siswa dan guru mendapatkan banyak informasi tentang pemanfaatan sampah organik dan komposisi media tanam yang tepat supaya dapat menyediakan tanah yang sehat untuk tempat tumbuh tanaman. Untuk mengakhiri sesi, Br. Dieng mengajak anak-anak dan para guru untuk berefleksi melalui ilustrasi yang berjudul “Alas Kaki dan Tanah”, yang menunjukkan betapa alas kaki memisahkan manusia dengan tanah sehingga manusia tidak langsung bersentuhan dengan tanah karena dianggap kotor, jorok, dan menjijikkan. Dengan ilustrasi ini peserta diajak untuk tidak takut dan merasa jijik bersinggungan dengan tanah karena tanahlah yang menghasilkan daun, bunga, buah, dan biji yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Dinamika hari kedua dimulai dengan doa pagi, makan pagi, dan praktik lapangan  dimana anak-anak diajak untuk membuat media tanam, menanam, memanen sayur, memberi makan ternak, memerah susu sapi, serta membuat media pembibitan jamur. Saat siswa-siswi praktek lapangan, para guru mengikuti sesi dan refleksi bersama Br. Dieng  “How trees secretly talk to each other” yang menggambarkan bagaimana sebenarnya tanaman itu saling melayani dan bekerja sama demi keberlangsungan hidup satu sama lain meskipun ada banyak faktor yang menghambat. Refleksi ini digunakan oleh Br. Dieng untuk menyampaikan kepada para guru, bahwa jika tanaman saling melayani, maka manusia pun harus saling melayani terutama dalam tugas menjadi guru. Dan alasan mengapa kita harus saling melayani karena Tuhan sendiri melalui Yesus telah lebih dahulu melayani kita, manusia.

Untuk membungkus rasa syukur atas kebersamaan dan proses dinamika yang dialami di KPTT selama 2 hari 1 malam, kegiatan ditutup dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh Romo Herman, SJ.

Terima kasih KPTT Salatiga, Bruder Dieng, SJ, dan seluruh tim. Semoga dengan ilmu dan pengalaman baru ini, komunitas SD Kanisius Nglinggi menyadari pentingnya kehadiran setiap makhluk, mau melayani satu sama lain, berani menjadi petani milenial yang cerdas, mencintai dan menghargai alam, serta  menjaga kesehatan tanah sehingga semakin bertumbuh, menghasilkan buah yang berlimpah dan berguna bagi banyak orang.

Salam organik

Yustina Emik

1 Comment

  • Posted February 6, 2023 2:17 pm
    by
    Uni Indriastuti

    This is great… Send your child with us atau a smart n happy education
    Anak-anak belajar mandiri, bertanggungjawab, dan mencintai alam plus makhluk hidup yang lainnya, yang menciptakan dan menyediakan bahan makanan untuk kita semua.

Tambahkan Komentar Anda