Kalau membaca sepintas judul di atas, sepertinya kita bekerja hanya untuk kerja, untuk menghabiskan waktu, dan hidup sekedar untuk bekerja. Tapi jangan salah! Dalam tulisan kali ini, maksud judul di atas adalah mengajak kita bekerja untuk menghadirkan Kerajaan Allah = Kerja untuk Kerja.

Mendengar kata kerajaan atau raja, yang terbersit di pikiran kita adalah suatu tempat yang indah, di mana ada tahta dan di situ duduk seorang raja yang memerintah dengan penuh kuasa, mempunyai beberapa istri, banyak prajurit dan banyak abdi dalem. Berbeda dengan pengertian ini, Kerajaan Allah adalah sesuatu yang lain.

Dalam Kitab Suci sering muncul juga kata-kata kerajaan dan raja.

  • “Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan (Dan. 2:37)
  • “Kemudian raja ini akan memasuki kerajaan raja negeri Selatan, tetapi kemudian pulang ke negerinya sendiri” (Dan. 11:9)
  • Salomo sekarang dudukdi atas takhta kerajaan (1 Raj. 1:46)
  • Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan (Dan. 6 :1)

Bahkan pada kisah sengsara Yesus, ada dialog antara Pilatus dan Yesus soal Raja. Dari percakapan itu, Pilatus mengetahui bahwa Yesus adalah Raja, tapi bukan dari dunia ini.

Jawab Yesus, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini”. Lalu kata Pilatus kepada-Nya, “Jadi engkau adalah raja?” Jawab Yesus, “Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku bersaksi tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku” (Yoh. 18: 36-37).

Allah begitu mengasihi manusia sehingga mau meninggalkan Surga (Kerajaan-Nya) untuk menyelamatkan manusia dan membawa suasana Surga ke dunia supaya dunia dipenuhi dengan kasih, damai dan sukacita.

Sebagai orang Katolik yang telah dibaptis, salah satu tugas yang kita terima adalah menjadi nabi, yaitu mewartakan tentang Kasih yang tidak lain adalah Allah sendiri. Karena rahmat pembaptisan ini pula, kita diundang untuk menjadi tanda kehadiran Allah, tanda hadirnya Kerajaan Allah di tengah-tengah manusia, melalui tugas, karya dan pelayanan kita.

Bagaimanakah Kerajaan Allah hadir dan tampak nyata dalam kehidupan kita ?

Seperti dikatakan di atas bahwa Kerajaan Allah adalah Kerajaan Kasih, maka dengan Kaihlah kita bisa menghadirkan Kerajaan Allah.

“Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Rm. 14:17).

  • Kerajaan Allah hadir dalam senyum dan sapaan ramah kepada orang di sekitar kita
  • Kerajaan Allah hadir dalam saling mengampuni
  • Kerajaan Allah hadir dalam saling menolong
  • Kerajaan Allah hadir dalam merawat orang sakit dengan penuh kasih
  • Kerajaan Allah hadir dalam saling menggembirakan dalam komunitas
  • Kerajaan Allah hadir dalam memberi makan orang kecil yang membutuhkan
  • Kerajaan Allah hadir dalam memberi minum orang yang kehausan
  • Kerajaan Allah hadir dalam mengunjungi orang sakit.
  • Kerajaan Allah hadir dalam menghibur orang yang bersusah.
  • Kerajaan Allah hadir dalam kesabaran
  • Kerajaan Allah hadir dalam komunitas yang  saling mendoakan
  • Kerajaan Allah hadir dalam seorang ibu yang memasak dengan penuh cinta.
  • Kerajaan Allah hadir dalam diri seorang ayah yang bekerja giat untuk keluarga.
  • Kerajaan Allah hadir dalam diri anak yang taat pada orang tua.
  • Kerajaan Allah hadir dalam keluarga yang saling mencintai
  • Kerajaan Allah hadir dalam diri seorang guru yang setia mengajar murid yang belum  mengerti.
  • Kerajaan Allah hadir dalam saling mendengarkan sebagai saudara, bukan menguasai.
  • Kerajaan Allah hadir dalam pelaksanaan kehendak Tuhan dengan gembira
  • Kerajaan Allah hadir dalam sikap mendahulukan orang lain.
  • Kerajaan Allah hadir dalam sikap menerima orang lain dengan kasih.
  • Kerajaan Allah hadir dalam kesederhanaan seorang anak kecil.
  • Kerajaan Allah hadir dalam hati yang mencintai

Tuhan meraja dalam diri kita, apabila kita membiarkan diri dibimbing Roh Kudus untuk hidup dalam kebenaran, damai, serta sukacita, dan di situlah hadir Kerajaan Allah.

Kerajaan Allah adalah Kerajaan Kasih. Di mana ada cinta dan kasih, di situ hadirlah Tuhan. Dimana hadir Tuhan, di situ Tuhan meraja.

Beata Maria Ines, pengikut Yesus yang setia, sampai akhir hidupnya telah mengajarkan kebaikan demi kebaikan untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia. Semboyan “Dia harus Meraja” adalah pendorong yang kuat untuk terus berjuang menghadirkan Kristus di dunia meskipun banyak tantangan.

“Semoga karena Rahmat-Mu, aku dapat bekerja sama dengannya dalam perluasan Kerajaan-Mu. Aku mau menjadi Misionaris Maria, aku mau memperluas Kerajaan Cinta-Mu sampai ke ujung dunia, agar Engkau dapat meraja padanya.”

(Beata Maria Ines)

Sr. Andrea Venty, M.C.

Tambahkan Komentar Anda