Sidoarjo, 23 Oktober 2022
Tema Minggu Misi Sedunia Tahun 2022 adalah “Kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku” (Kis.1:8). Paus Fransiskus mengajak kita untuk menjadi saksi Kristus dengan mengingatkan bahwa “Setiap orang yang telah dibaptis dipanggil pada misi”. Kita diajak bersama-sama membangun Gereja yang misioner, bergerak keluar untuk memberikan kesaksian cinta kasih Allah kepada seluruh umat manusia. Inilah misi yang dipercayakan kepada Gereja.
Dengan menerapkan semangat Ibu Pendiri, Beata Maria Ines Teresa Arias yang misioner, serta bertepatan dengan Hari Doa Sedunia untuk Misi ke-96 ini, para suster Misionaris Claris dari Sakramen Mahakudus komunitas Surabaya mengadakan acara bersama REKAT dan OMK Stasi Santa Maria Bunda Gereja (Citra Harmoni, Sidoarjo) dan Paroki St. Monika, Krian.
Setelah mengikuti Misa Kudus bersama seluruh umat Stasi, Rekat dan OMK berkumpul di ruang pertemuan. Semangat dan sukacita mereka membuat ruangan terasa hidup dan meriah. Para suster dan kakak-kakak pembina pun ikut merasa kembali berusia belasan tahun, bergembira, bernyanyi, menari, bahkan melompat-lompat bersama mereka.
Ketika membentuk kelompok, para peserta diajak oleh Sr. Selly Siu untuk menyanyikan lagu sesuai dengan yang tertulis dalam kartu yang mereka terima. Para peserta begitu antusias. Suasana semakin ramai karena peserta harus mencari teman kelompoknya dengan bernyanyi keras-keras supaya dapat didengar oleh teman yang lain. Tidak hanya itu, mereka juga harus mendengarkan suara teman-teman untuk mencari lagu yang sama. Ketika sudah bertemu dengan anggota kelompok masing-masing, para peserta diajak untuk duduk, tenang dan masuk dalam suasana doa. Tema hari ini diawali dengan memperkenalkan apa yang dimaksud dengan Hari Doa Sedunia untuk Misi, atau yang lebih umum disebut Minggu Misi Sedunia. Penggerak utama misi Gereja adalah Roh Kudus, maka kita harus sungguh mendengarkan dan berkarya dalam tuntunan-Nya, demikian Sr. Carla memulainya.
Bermisi tidak berarti harus pergi ke tempat tempat yang jauh atau keluar negri, Kita dapat menjadi misionaris Kristus melalui kegiatan-kegiatan yang sederhana setiap hari misalnya rajin belajar, tidak menyontek, menjadi teladan bagi teman teman yang lain, dan sebagainya. Maka pertama-tama yang harus kita lakukan adalah keluar dari Zona Aman dan berusaha untuk berani membuka diri dalam menghadapi kesulitan dan ketakutan.
Peserta diminta untuk menuliskan apa zona nyaman, kesulitan dan ketakutan yang menghalangi mereka untuk mencapai impian, dan impian-impian apa yang mereka miliki, terutama dalam kehidupan menggereja, dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Hal ini akan membantu kita untuk semakin bertumbuh dalam mengejar impian yang kita inginkan. Dan jangan pernah takut dalam mengejar impian tersebut, percayalah bahwa Tuhan akan selau menyertai kita. Dare to dream!
Sr. Theresia Dhodhi, M.C.
1 Comment
Claris
Terimakasih Sr.Tere, atas sharingnya.