Kegembiraan Dalam Kesederhanaan

Nuansa ulang tahun ke-62 MC berkarya di Indonesia

Hari ini adalah hari Senin. Seperti biasa, setiap sore setelah ibadat sore (vísperas), kami akan mengikuti latihan nyanyi. Kali ini bukan untuk tugas misa di Paroki seperti minggu sebelumnya, tetapi kami akan menyanyi dalam misa syukur ulang tahun ke-62 Kongregasi kami yang tercinta di tanah Indonesia.

Tidak ada hal yang spektakuler dalam perayaan ini. Tidak ada tema khusus yang diusung, tidak ada tenda, tidak ada panggung. Semuanya sesuai dengan rencana yang sudah kami sepakati bulan sebelumnya. Seksi Liturgi sudah menyiapkan lagu-lagu yang akan dinyanyikan saat perayaan Ekaristi dan sudah menuliskan jadwal latihan. Seksi Undangan sudah mengonfirmasi bahwa yang diundang pada perayaan ini adalah saudara-saudari kami Vanclar dan beberapa pemudi, tempat acara pun sudah disepakati yaitu misa di Kapel dan makan malam di kantin sekolah. Tidak ketinggalan, Seksi Konsumsi pun sudah menyiapkan menu yang akan dimasak oleh para suster sendiri. Perayaan ulang tahun kali ini mungkin nampaknya sederhana, tidak seperti perayaan ulang tahun pada umunya yang meriah dan berkesan mewah. Meskipun pestanya sederhana, tidaklah demikian dengan rasa sukacita kami. Justru dalam kesederhanaan itu, kami sangat bersukacita karena semuanya terlibat secara penuh. Namun lebih dari itu semua, ini adalah suatu momen syukur yang agung, syukur atas begitu besar kasih setia Tuhan yang sudah menyertai perjalanan Kongregasi ini sejak awal masuk ke Indonesia pada tanggal 15 September 1960 sampai hari ini. Banyak kisah dalam perjalanan 62 tahun ini, ada suka duka, senang susah, gembira sedih, namun kesetiaan Tuhan tak  pernah berhenti.

Maka, tidaklah berlebihan jika kami mengangkat pujian syukur kepada-Nya seperti pemazmur:

Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya seumur hidupku. Kesetiaan-Mu akan kuwartakan turun temurun

(bdk. Mzm 89:2)

Perayaan ulang tahun  bukanlah mengukur jumlah usia atau besarnya angka umur, tetapi momen melihat dan menyadari besarnya kasih setia Tuhan bagi perjalanan Kongregasi dan bagi Gereja lokal, seraya merefleksikan sebagai anggota Kongregasi, apa yang sudah saya lakukan untuk Tuhan dan Gereja melalui Kongregasi ini?

Seperti cita-cita Beata Maria Ines, apakah saya sudah berkontribusi dalam usaha agar Kristus meraja di hati manusia?

Bagaimana usahaku untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan seperti yang Beata Maria Ines lakukan?

Jika aku sudah melakukannya, apakah semua itu dilakukan dengan intensi agar semua orang mengenal dan mencintai Tuhan?

Sebagai anggota sebuah komunitas religius, marilah kita terus memohon rahmat pengampunan Tuhan, jika dalam perjalanan 62 tahun ini ada kesempatan yang kita biarkan berlalu begitu saja tanpa memenangkan jiwa-jiwa dalam doa dan karya. Namun jika kita mempergunakannya dengan baik, marilah kita serahkan ke dalam tangan-Nya dan dekapan Bunda Maria agar semuanya boleh menjadi mata uang untuk membeli jiwa-jiwa bagi Tuhan (bdk. Surat Kolektif Madre Maria Ines tahun 1953), dan untuk  perjalanan selanjutnya, marilah kita mohon penyertaan  Tuhan agar tetap menemani dan membimbing kita dalam karya misioner ini.

Akhirnya, SELAMAT  ULANG TAHUN KONGREGASI MISIONARIS CLARIS KE-62 BERKARYA DI INDONESIA.

JAYALAH SELALU DAN TETAPLAH MENJADI LILIN KECIL YANG BERCAHAYA BAGI GEREJA DAN BANGSA.

Sr. Marselina Siu, M.C.