Pernahkah dalam benak kalian muncul pertanyaan, apa sih hubungannya doa dan karya bagi religius khususnya seorang biarawati? Tentu banyak pendapat mengenai hal ini, karena masing-masing pribadi mempunyai caranya sendiri dalam menghayati dan menghidupinya. Berdasarkan pengalaman yang saya telah lalui, hidup doa dan karya adalah satu kesatuan.

Doa bagi saya adalah napas hidup dalam karya, sebab doa seperti napas hidup yang  merupakan kebutuhan setiap saat agar dapat tetap hidup. Dengan demikian, doa merupakan napas yang tidak bisa berhenti karena dalam napas itulah ada kehidupan yang diperoleh secara cuma-cuma dari kasih Allah untuk manusia. Rasul Paulus kepada jemaat di Roma menuliskan; ‘Sebab kita tidak tahu bagaimana harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan.’ (Rm. 8:26). Saya sungguh merasakan bahwa Allah berkarya dalam diri saya melalui Roh yang bersabda dalam hidup, sebab doa yang lahir dari iman dapat menyelamatkan, dan merupakan ungkapan kehidupan iman.

Dalam dokumen Konsili Vatican II dituliskan bahwa salah satu tugas pokok seorang biarawati adalah memberi kesaksian tentang Allah yang tampak dalam Kristus. Sebab kekhasannya dalam mengikuti Kristus, maka cita-citanya yaitu semakin bersatu dalam Kristus secara sempurna. Perfecte Caristatis art. 6 menuliskan, “memelihara dengan tekun semangat doa dan doa itu sendiri, sambil menimba dari sumber-sumber spiritual Kristen yang sejati…”

Pada dasarnya Doa bukan untuk mencari kenyamanan, melainkan untuk memenangkan perjuangan bahkan peperangan Allah untuk memenangkan masa depan manusia melawan rintangan. Saya pun merasa turut diundang untuk menghayati hidup doa sebagaimana diwujudkan dalam kitab suci untuk memenangkan kualitas hidup kekal serta hidup ilahi. Sebab di saat ini, dalam menghadapi zaman baru, manusia bergulat dengan dunia materi dan insani. Dengan doa yang tekun seseorang tidak akan mengalami kekosongan atau bosan karena semangat dan kekuatan Kristus yang diperoleh dalam doa yang mampu memberi kekuatan sendiri.

Sebagai seorang religius atau biarawati, doa merupakan hal yang mutlak perlu dan tidak dapat diabaikan, doa sendiri membuat hidup menjadi berarti serta bermakna, sebab Kristus sendiri yang menganugerahi arti dan makna dalam setiap gerak hidupku. Saya, seorang biarawati dipanggil untuk menjadi saksi cinta kasih Allah, memberikan cinta pada pengetahuan yang benar serta mesra kepada Allah. Dimana doa tidak dapat dipisahkan dari kenyaan sehari-hari, doa harus mewarnai seluruh tutur kata, tingkah laku, dan sikap dalam karya kerasulan. Sebab itu, orang tidak akan dapat memahami nilai kristiani ataupun nilai hidup membiara bila tidak menghidupi doa. Maka dari itu, seorang biarawati hendaknya semakin sadar akan pentingnya doa yang memberikan napas hidup dalam karya kerasulannya.

By. Elisabeth Hardiantinawati  MC

1 Comment

  • Posted July 7, 2022 11:24 am
    by
    Claris

    Terimakasih Sr.Tina

Tambahkan Komentar Anda