Panggilan merupakan suatu anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada setiap pribadi manusia. Meski bentuk panggilan itu berbeda-beda tetapi mempunyai tujuan yang sama, mengikuti Yesus secara lebih dekat. Contoh, saya dipanggil Tuhan untuk mengikuti Dia sebagai biarawati meskipun saya sadar betapa banyak kekurangan dan keterbatasan saya. Dalam menjalani panggilan ini banyak pengalaman, baik suka maupun duka yang saya alami dan justru itulah yang menghiasi perjalanan panggilan saya sebagai biarawati. Tuhan sungguh menjaga dan melindungi sehingga, sampai saat ini, saya masih setia mengikuti panggilan-Nya. Sesungguhnya, bukan saya yang setia, tapi Dialah yang setia kepada saya. Doa dan dukungan keluarga, sahabat dan komunitas juga menjadi penguat hidup saya. Cinta Tuhan sungguh memikat sehingga saya berani menyerahkan diri kepada-Nya
Doa Rosario Kepercayaan salah satu doa yang menguatkan saya. Awalnya, saya merasa asing dengan Doa Rosario Kepercayaan itu, saya bertanya dalam hati, “Doa apaan itu?”, “Siapa yang membuatnya?” Namun setelah mendoakan satu, dua, tiga kali, akirnya keterusan. Doa Rosario Kepercayaan adalah doa yang dibuat oleh Ibu Pendiri Para Suster Misionaris Claris dari Sakramen Maha Kudus, Beata Madre Maria Ines Teresa. Selama hidupnya, Madre Maria Ines selalu mendoakannya. Doa Rosario Kepercayaan mengajar saya untuk berani mempercayakan semuanya harapan, permohonan, kekhawatiran dan sapa saja yang saya rasakan dan alami, supaya Tuhan sendiri yang berperan di dalamnya, semuanya adalah rencana dan kehendak Tuhan.
Suatu ketika, saya mengalami peristiwa yang menurut saya sangat berat sehingga membuat saya merasa tidak mampu berbuat apa-apa. Saat itu, para suster saya datang dan mengatakan, “Mari, Suster, kami temani dengan Doa Rosario Kepercayaan!”. Sambil saya berusaha menyelesaikan masalah itu, para suster tak henti-hentinya berdoa Rosario Kepercayaan. Tuhan sungguh berbelas kasih. Percayalah! Kita hanya dapat mempercayakan semuanya kepada Tuhan dan, Tuhan memberi yang terbaik sesuai kehendak dan rencana-Nya.
Beata Maria Ines dalam tulisannya mengatakan demikian, “Jiwa yang hidup dari kepercayaan, tidak menganggap satu kejadian pun sebagai suatu kebetulan atau tindakan makhluk semata-mata, melainkan jiwanya yang senantiasa diisi kebenaran, akan diangkatnya ke hadirat Tuhan, yang telah menghendaki atau mengijinkan kejadian itu; maka segala yang terjadi kepadanya, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan, dihubungkannya dengan Dia dan, kedua-duanya diterimanya dengan rasa syukur yang sama.”
Mari kita mengubah cara pandang kita yang berpusat pada rencana-rencana kita sendiri. Mari kita sertakan Tuhan dalam setiap derap langkah kehidupan kita. Berjalan bersama-Nya, percaya kepada-Nya dan, hidup kita pun akan bermakna.
Sr. Benedicta Suhananti MC
3 Comments
Christina Lestya
Robby
Tanti
Hati kudus Yesus, aku percaya kepadaMu…
Tuhan aku tak kuasa sesuatu, Engkaulah dapat segala-galanya…