Seminar Parenting
SD Kanisius Nglinggi
Di dalam masyarakat kita, masih sering dijumpai pola pikir bahwa pendidikan itu hanyalah tanggung jawab dari pihak lembaga pendidikan saja. Orangtua sepenuhnya mempercayakan pendidikan anak-anaknya dan menaruh harapan yang tinggi kepada lembaga lendidikan. Meski tak sepenuhnya salah, ada baiknya ditegaskan bahwa tanggung jawab pendidikan anak tidak bisa hanya dibebankan kepada lembaga pendidikan, namun, juga merupakan tanggung jawab keluarga itu sendiri, khususnya orangtua. Ayah dan Ibu, sejatinya merupakan guru pertama dan utama yang sangat berperan sebagai pendidik di rumah.
Hari Sabtu 29 Januari 2022, SD Kanisius Nglinggi mengadakan kegiatan Seminar Parenting bagi Wali Murid Kelas 1 – 6 dengan tema “Orang Tua Hebat, Anak Hebat”. Tema ini diambil untuk memotivasi para wali murid untuk terus mengembangkan pola asuh anak dalam keluarga masing-masing dengan harapan di masa mendatang anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang hebat.
Seminar Parenting yang diadakan di SD Kanisius Nglinggi ini mengundang RD. Robertus Tri Budi Widyanto (Romo Udit), Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Surabaya dan Ketua Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan IV, sebagai narasumber, yang menyoroti mengenai pendidikan di dalam keluarga Katolik.
Selain Romo Udit, hadir sebagai narasumber, yang walaupun masih sangat muda namun tidak kalah kompetennya, yakni Lidwina Florentiana Sindoro, M.Psi., Psikolog (Kak Floren), Pengajar dan Konselor Pastoral di Pastoral Counseling Center Keuskupan Bogor dan Pendiri Sindoro Psychological Center.
Meskipun Romo Udit menyampaikan materi Seminar Parenting ini secara online melalui Aplikasi Zoom Meeting langsung dari Madiun, tidak mengurangi antusiasme para peserta untuk mendengarkan dan memperhatikan penjelasan, serta bertanya-jawab secara langsung kepada Romo Udit. Seminar parenting yang diadakan secara hybrid ini, dihadiri oleh sekitar 64 peserta daring (online) dan 69 peserta luring (offline).
Dimoderatori oleh Ibu Yustina Emik Nuryani, Seminar Parenting ini dimulai pada pukul 09.30. Sesi pertama diisi oleh Romo Udit yang berbagi tentang budaya di dalam keluarga beliau: budaya untuk saling berbagi antar saudara, membiasakan sikap tekun, bekerja keras, mandiri, percaya diri, dan tak lupa rajin berdoa serta ikut dalam kegiatan gereja. Budaya dalam keluarga inilah yang kemudian membentuk Romo Udit sehingga menjadi seorang imam seperti sekarang ini.
Tidak kalah menarik dari sesi pertama, Kak Floren yang mengisi sesi kedua juga berbagi tentang pola asuh anak dilihat dari sisi psikologis. Orang tua diajak untuk melihat kembali pola asuh selama ini yang cenderung untuk lebih melihat hasil belajar daripada proses yang dilalui anak. Orang tua juga diajak untuk mendampingi anak dalam berproses dalam hal apa pun, contohnya dalam hal belajar. Anak dapat diajari untuk berjuang serta tidak takut gagal dan, kalaupun anak mengalami kegagalan, orang tua diharapkan dapat menemani anak untuk bangkit dan mencoba berjuang kembali. Hal-hal ini dapat membentuk anak menjadi pribadi yang tangguh.
Tanpa terasa sesi kedua pun usai, dan sampailah pada sesi tanya jawab yang berlangsung dengan aktif, baik dari peserta yang mengikuti secara offline ataupun online. Para wali murid tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa bertanya langsung kepada Romo Udit dan Kak Floren. Dikarenakan keterbatasan waktu, tidak semua wali murid mendapat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Walau demikian, besar harapan pihak sekolah, Seminar Parenting ini dapat memberikan wawasan baru dan penyegaran kembali bagi para wali murid dalam mendampingi putra-putrinya dengan mengembangkan budaya-budaya baik dalam keluarga serta pola asuh yang tepat sehingga di masa mendatang anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi hebat, baik secara rohani, akademis, maupun karakter.
Adapun kesan pesan dari perwakilan wali murid yang mengikuti Seminar Parenting ini adalah bahwa seminar ini sangat membantu dan menginspirasi para wali murid terutama dalam menerapkan pola asuh anak yang tepat, dengan harapan setelah ini para wali murid dapat menjadi orang tua yang hebat dan anak-anak juga bisa menjadi (lebih) hebat lagi sesuai bakat dan keistimewaan masing-masing. Para wali murid juga berharap Seminar Parenting ini dapat diadakan kembali di kemudian hari agar dapat menambah wawasan dan memotivasi para wali murid untuk terus mengusahakan pola asuh yang baik dan tepat dalam mendampingi putra-putrinya.
Erna Agus
Visit our Instagram for more photos.
1 Comment
Yuliana Susiani
Acara yang luar biasa. Ortu sangat mendukung. Ada kerja sama yang baik antara sekolah dan orang tua.