Saya mengawali permenungan ini dengan memandang Yesus Sebagai Sahabat Dalam Perjalanan Hidup Saya. Sebagai sahabat sejati, Yesus selalu ada bersama saya. Yesus menerima saya apa adanya, walau kadang saya mengkhianati Dia, namun Yesus selalu setia untuk menyertai saya. Yesus tidak akan membiarkan saya berjalan sendiri, melewati perjalanan hidup ini tanpa perlindungan-Nya. Yesus selalu menyayangi saya dan mau mendengarkan segala keluh kesah saya. Bahkan Yesus telah mengorbankan hidup-Nya hanya untuk menghapus dosa saya. Sebagai Sahabat seperjalanan, Yesus mengajarkan saya untuk memiliki sikap yang setia, yang tidak pernah meninggalkan sahabat, meskipun mengalami pengalaman disakiti maupun disusahkan. Sahabat sejati itu tidak akan pernah meminta balasan apa pun atas apa yang telah dia perbuat. Sahabat sejati itu mau menerima sahabatnya apa adanya, percaya, menghormati serta mencintainya.

Yesus adalah sahabat seperjalanan saya yang tidak terlihat namun selalu ada untuk saya dan selalu hidup di hati, pikiran, dan perbuatan saya. Dalam perjalanan hidup setiap hari, berbagai pengalaman saya jumpai, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Kalau berhadapan dengan pengalaman yang menyenangkan, semua terasa indah dan membahagiakan. Tetapi sebaliknya, kalau berhadapan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan, kehidupan itu terasa hambar, hancur, bahkan sering tergiring ke ambang keputusasaan. Namun Sahabat seperjalanan yang sejati selalu mengajak saya untuk tidak putus asa. Dia selalu hadir dan setia menolong dalam mengatasi berbagai kesulitan apa pun yang sedang saya hadapi. Seperti dalam Injil Matius 14:22-23, Yesus mendatangi para murid-Nya di tengah Danau Galilea. Ketika itu, mereka sangat lelah dan nyaris putus asa karena tidak sanggup lagi melawan amukan angin sakal. Yesus datang dan hadir untuk memberi pertolongan dan peneguhan iman bagi mereka. Kehadiran Yesus di tengah para murid bukan hanya untuk menghentikan angin sakal yang mengancam nyawa mereka, melainkan juga memberi ketenangan hati.

Jika saya percaya, Tuhan senantiasa hadir dan menolong saya dalam kesulitan dan penderitaan, dalam keputusasaan dan kehilangan semangat hidup, hingga hati dan pikiran saya terasa tenang dan damai. Kehadiran Tuhan Yesus adalah untuk memberi penghiburan dengan menujukkan rasa empati dengan apa yang saya alami.

DOA:

Terima kasih Tuhan Yesus, untuk Persahabatan Sejati yang telah kita lewati bersama. Pakailah saya untuk menjadi sahabat sejati bagi semua orang, seperti yang Engkau kehendaki, agar kehidupan saya menjadi berkat bagi siapa saja yang saya jumpai.

Amin

Sr. Gradiana Oli MC

1 Comment

  • Posted June 7, 2022 11:51 am
    by
    Claris

    Terimakasih Sr.Diana.

Tambahkan Komentar Anda